Jumat, 10 Juni 2011

Reaksi Kimia


P E N D A H U L U A N
Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini bisa menghasilkan penggabungan molekul membentuk molekul yang lebih besar, pembelahan molekul menjadi dua atau lebih molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom-atom dalam molekul. Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.
Pelarut di Sekitar Kita
Lihatlah sekeliling kita dan amatilah, ternyata ada bermacam-macam zat yang digunakan sebagai pelarut. Demikian juga hampir semua proses produksi material umumya menggunakan pelarut sebagai media reaksi. Coba bayangkan, pada perhitungan tahun 1980, dari total konsumsi industri cat di Inggris sepertiganya dibelanjakan untuk pelarut. Pelarut di industri terutama digunakan untuk menghilangkan komponen padat atau cair dari campuran yang ingin dimurnikan, untuk menghilangkan zat pengotor pada suatu campuran zat dan sebagai media reaksi kimia sekaligus pelindung komponen padat. Kedudukan pelarut menjadi semakin penting ketika dikaitkan dengan isyu dampak lingkungan dan teknologi yang ramah terhadap lingkungan (green chemistry). Salah satu sumbangan polusi yang menonjol dan sulit diatasi adalah limbah pelarut setelah digunakan dalam proses produksi material. Apalagi ketidaktahuan bahkan ketidakpedulian kalangan industri mengenai dampak pelarut semakin memperparah keadaan. Pelarut-pelarut tersebut dikenal sebagai pelarut organik yang mudah menguap (volatile organic compounds), berasal dari senyawa hidrokarbon dan turunannya yang berbahaya bagi mahluk hidup maupun lingkungan. Sebagai contoh pelarut aseton maupun turunan senyawa keton adalah pelarut organik yang paling banyak digunakan dalam industri demikian juga senyawa siklik semacam toluen atau xylen.
PEMBAHASAN UTAMA
Reaksi kimia merupakan perubahan yang menghasilkan zat baru .
Zat-zat baru ini sulit untuk dikembalikan kekeadaan semula,
contoh : kertas putih yang telah dibakar menjadi senyawan kaerbon berwarna hitam tidak bisa dikembalikan menjadi kertas putih lagi.
Tetapi, ada juga reaksi kimia yang zat barunya dapat dikembalikan ke keadaan semula,
Contoh : oksigen dan gas hydrogen dapat bereaksi membentuk air, air dapat dielektrolisiskan menjadi oksigen dan hydrogen lagi.
1) Faktor-faktor terjadinya reaksi kimia
Dapat diakibatkan oleh beberapa hal :
a. Terjadi akibat pembakaran
b. Pencampuran zat
c. Terjadi karena aliran listrik
Contohnya :
a. Oleh akibat pembakaran
terjadi pada saat pembakaran kertas atau kayu, dan lain-lain. Energi panas yang diberikan pada zat dan membentuk zat baru. Zat baru yang dimaksud adalah arang (mengandung karbon) dan gas yang dilepas adalah asap.
b. Oleh pencampuran 2 zat atau lebih
natrium hidroksida dicampur dengan asam klorida dan air.
c. Oleh aliran listrik
ketika mengisi ulang aki kendaraan Aliran Listrik mengakibatkan terjadinya reaksi kimia dalam aki.
2) Persamaan reaksi kimia
 Zat-zat yang berperan dalam reaksi kimia disebut pereaksi
 Zat baru yang terbentuk akibat pereaksi ialah produk reaksi
Reaksi kimia dapat dituliskan dalam bentuk persamaan reaksi zat-zat pereaksi ditulis disebelah kiri, produk reaksi di sebelah kanan.
Contoh : Pereaksi Produk reaksi
Bentuk-bentuk persamaan reaksi kimia :
a. paling sederhana  menuliskan nama pereaksi dan produk reaksi
example : Kalsium + Klorin  Kalsium Klorida
b. lebih kompleks  menuliskan lambang unsure atau rumus kimia pereaksi dan produk reaksi
example : Ca + Cl2  CaCl2
c. penulisan lebih lengkap  menuliskan wujud zat pereaksi dan produk reaksi
example : Kalsium karbonat + Asam klorida  Kalsium klorida + Air + Karbon dioksida
CaCO3(s) + 2HCI(aq)  CaCI2(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Dalam persamaan reaksi diatas belum terdapat symbol wujud zat, yakni s, aq, l, & g yang artinya :
1. S (Solid) = Padat ( menunjukan bahwa kalsium karbonat berada dalam bentuk padat)
2. aq (agueous) = larutan ( menunjukkan bahwa asam klorida dan kalsium klorida larut dalam air )
3. l (liquid) = cairan ( menunjukan air berada dalam wujud gas )
4. g (gas) = gas ( menunjukan bahwa karbonmonoksida berada dalam wujud gas )
3) Ciri-ciri reaksi kimia
Reaksi kimia dapat diketahui oleh beberapa ciri yakni :
a. Pembentukan gas
Merupakan pertanda bahwa suatu reaksi kimia sedang berlangsung
Cara membedakan jenis-jenis gas yang sedang terjadi :
1. Dapat menggunakan lidi yang menyala di dekatkan ketabung berisi gas,jika :
a. letupan-letupan kecil  hydrogen
b. nyala api makin besar  oksigen
c. api padam  karbon dioksida
2. Menggunakan kapur
b. Pembentukan endapan
c. Perubahan warna
Tembaga karbonat yang berwarna hijau akan berubah menjadi tembaga oksida yang berwarna kehitaman dan karbon dioksida setelah dilepaskan.
d. Perubahan suhu
Reaksi kimia yang disertai kenaikan suhu disebut reaksi eksotermis.
Contoh : proses pernafasan dalam tubuh kita = reaksi kebakaran.
Reaksi kiimia yang disertai penurunan suhu disebut reaksi endotermis.
Contoh : proses fotosintesis = memasak makanan.
4) Jenis-jenis reaksi kimia
a. Dekomposisi (peruraian)
Terjadi ketika senyawa terurai menjadi zat yang lebih sederhana.
Reaksi dekomposisi dapat terjadi akibat panas cahaya dan aliran listrik.
(i) Dekomposisi karena panas ( dekomposisi termal )
Senyawa yang dipanaskan terurai menjadi zat lain
Example : 1. lilin menyala akan terurai menjadi karbon dioksida dan uap air
2. Kalsium karbonat akan terurai menjadi kalsium oksida dan karbon dioksida.
(ii) Dekomposisi karena aliran litrik ( elektrolisis )
Aliran listrik yang menyebabkannya
Contoh : 1. peruraian air menjadi gas oksigen dan gas hydrogen 2. lelehan garam natrium klorida menjadi natrium dan gas kloris
Persamaan
Air listrik Hydrogent + oksigen
Natrium klorida panas Natrium + klorin
(iii) Dekomposisi karena cahaya
Cahaya dapat menyebabkan suatu zat terurai
Contoh : 1. peruraian perak bromida menjadi perak dan bromin
Persamaan
Perak bromida cahaya Perak + Bromin
Reaksi perak bromida di atas dimanfaatkan dalam fotografi.
b. Oksidasi
Terjadi ketika zat bereaksi dengan oksigen untuk membentuk zat baru.
Contoh : 1. oksidasi magnesium dan oksidasi seng.
Persamaan
Magnesium + Oksigen Magnesium oksida
Seng + Oksigen Seng oksida
Reaksi oksidasi juga dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari :
Respirasi  oksidasi glukosa pada makhluk hidup
Persamaan : Glukosa + Oksigen Karbon dioksida + Uap air
Pembakaran  reaksi antara zat dan oksigen dengan menghasilkan cahaya dan panas, serta menimbulkan api, ledakan, atau pendar.
Contoh : pembakaran bahan bakar di mesin kendaraan bermotor
Korosi  reaksi oksidasi logam di udara yang mengandung uap air
Contoh : besi dan baja yang berkarat
Dapat dicegah dengan cara : pengecatan, pelapisan, dengan minyak, pelapisan dengan plastik, pelapisan dengan logam lain, serta mengorbankan logam lain
Ketengikan  terdapat di makanan, makanan pun dapat berubah menjadi tengik akibat reaksi oksidasi dari lemak yang terkandung di dalamnya
Contoh : mentega yang berubah menjadi tengik ketika disimpan terlalu lama
c. Reduksi
Terjadi ketika zat kehilangan oksigen
Reaksi ini digunakan dalam proses ekstraksi logam dari bijihnya
Contoh : 1. dalam ekstraksi besi dari bijihnya yang mengandung besi oksida
Persamaan : Besi oksida + Karbon Besi dioksida + Karbon
d. Netralisasi
Reaksi antara asam dengan bas amenghasilkan garam dan air
Persamaan : Asam + Basa Garam + Air
e. Pengendapan
Contoh : 1. reaksi antara larutan timbale nitrat dengan larutan kalium lodida yang keduanya tidak berwarna, membentuk endapan kuning timbal lolida dan larutan kalium nitrat
Persamaan : Timbal nitrat + Kalium lodida Timbal lodida + Kalium nitrat
f. Pertukaran
suatu zat menggantikan zat lain dalam senyawa
Contoh : 1. reaksi antara besi dengan asam klorida yang menghasilkan senyawa besi klorida dan hidrogen
Persamaan : Besi + Asam klorida Besi klorida + Hidrogen
g. Fermentasi
Terjadi dengan melibatkan mikroorganisme yaitu ragi.
Dapat dimanfaatkan dalam pembuatan roti
5) Kecepatan reaksi
Reaksi kimia ada yang berlangsung cepat dan ada yang berlangsung lambat. Kecepatan reaksi dapat diketahui dengan mengukur sesuatu yang berubah terhadap waktu.
Contoh : reaksi antara asam klorida dengan kepingan kalsium karbonat di dalam Erlenmeyer
Persamaan :
Asam klorida + Kalsium karbonat Kalsium klorida + Air + Gas karbon dioksida
Pereaksi Produk reaksi
6) Pengendalian reaksi
Kecepatan suatu reaksi kimia juga dapat dikendalikan. Dengan cara :
a. Suhu reaksi
Pada suhu tinggi, partikel pereaksi bergerak lebih cepat. Makin tinggi suhunya makin cepat pula partikel pereaksi itu bergerak. Akibatnya, tumbukan antar partikel lebih sering sehingga mempercepat terjadinya reaksi kimia.
b. Konsentrasi pereaksi
Konsentrasi berkaitan dengan jumlah partikel yang terdapat dalam suatu zat. Zat dengan konsentrasi tinggi memiliki jumlah partikel lebih banyak daripada zat dengan konsentrasi rendah. Contohnya, terdapat larutan gula yang sangat manis dan larutan gula yang kurang manis. Terdapat lebih banyak partikel gula daripada di dalam larutan gula yang kurang manis.
Makin besar konsentrasi pereaksi, makin cepat suatu reaksi berlangsung. Hal ini berkaitan dengan jarak antar partikel pada pereaksi. Makin besar konsentrasi pereaksi, maka jar kantar partikel pereaksi makin dekat. Oleh karena jaraknya makin dekat, maka tumbukan antar partikel menjadi lebih mudah dan lebih sering sehingga kecepatan reaksi semakin bertambah.
c. Luas permukaan sentuh
Ukuran materi atau luas permukaan sentuh mempengaruhi kecepatan reaksi. Bagaimana hal ini dapat dijelaskan? Kamu tentu pernah melihat api unggun dari kayu bakar. Untuk membuat api unggun dibutuhkan kayu bakar yang kering. Agar mudah terbakar maka kayu bakar harus dibelah-belah.
Dengan membelah kayu maka luas permukaan kayu yang mengadakan kontak dengan api menjadi besar. Akibatnya kayu menjadi lebih mudah terbakar.
d. Katalis
Katalis adalah senyawa yang dapat mempengaruhi kecepatan reaksi. Kebanyakan katalis berfungsi mempercepat reaksi. Tetapi ada juga katalis yang memperlambat reaksi. Katalis jenis ini disebut inhibitor. Meskipun berperan dalam mempengaruhi kecepatan reaksi, tetapi katalis tidak ikut bereaksi.

0 komentar:

Posting Komentar